Perubahan iklim global dan pertumbuhan populasi yang pesat, mempengaruhi transformasi kota-kota besar dunia. Sebagai pusat kegiatan ekonomi yang dinamis, kota menjadi tempat utama bagi pertumbuhan dan pembangunan. Indonesia, negara dengan populasi bertambah pesat dan urbanisasi yang semakin meningkat, menjadikan perkembangan urban menjadi topik yang penting untuk ditinjau. Di artikel ini kami akan membahas about perkembangan urban terbaru di Indonesia per tanggal 30 Juni 2025.
Perkembangan urban di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satunya adalah adanya Smart City atau Kota Pintar. Menurut studi McKinsey,[1](https://www.mckinsey.com/) perkembangan smart city di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dan mencakup wilayah yang lebih luas. Per tanggal 30 Juni 2025, tercatat ada 75 kota di Indonesia yang sudah menerapkan konsep ini, meningkat drastis dari tahun 2020 yang hanya mencakup 25 kota.
Kota-kota pintar ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan terciptanya kinerja pelayanan publik yang efektif dan efisien. Implementasi IoT (Internet of Things), penggunaan energi terbarukan, serta aplikasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam sistem transportasi, adalah beberapa contoh aplikasi perkembangan urban di Indonesia.
Meski demikian, perkembangan urban di Indonesia juga menimbulkan tantangan, terutama dari aspek lingkungan. Pertumbuhan pesat infrastruktur kota kerap kali tidak diimbangi dengan kebijakan perlindungan lingkungan. Dalam [laporan terbaru](https://www.mongabay.co.id/) Mongabay Indonesia, disebutkan bahwa laju deforestasi di Indonesia masih tinggi, yang disebabkan sebagian besar oleh pembangunan infrastruktur perkotaan.
Selain tantangan lingkungan, perkembangan urban juga menimbulkan isu-isu sosial seperti kemiskinan, ketimpangan, serta kualitas pendidikan dan kesehatan. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan sejumlah strategi. Menurut [sumber](https://www.bappenas.go.id/) BAPPENAS, langkah-langkah tersebut meliputi peningkatan investasi dalam pendidikan dan kesehatan, meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar melalui digitalisasi, serta peningkatan kualitas hidup melalui pengembangan infrastruktur hijau dan pembangunan inklusif.
Dalam [wawancara](https://ekonomi.kompas.com) dengan Kompas, Menteri PPN/ Kepala Bappenas menyebutkan bahwa digitalisasi pelayanan publik menjadi prioritas dalam pembangunan perkotaan di Indonesia. Opsi pembayaran digital, sistem informasi berbasis GIS, dan aplikasi partisipasi publik seperti LAPOR! adalah beberapa inovasi digital dalam pembangunan perkotaan.
Namun, terlepas dari tantangan dan strategi yang ada, perkembangan urban di Indonesia masih perlu terus disempurnakan. Penerimaan dan adaptasi teknologi baru, implementasi kebijakan inklusif dan berkelanjutan, serta partisipasi aktif masyarakat, menjadi kunci dalam mengejar cita-cita urbanisasi yang berkelanjutan dan inklusif.
Rujukan:
1. [McKinsey](https://www.mckinsey.com/)
2. [Mongabay Indonesia](https://www.mongabay.co.id/)
3. [BAPPENAS](https://www.bappenas.go.id/)
4. [Kompas](https://ekonomi.kompas.com)
Tag: #UrbanDevelopment #SmartCity #Digitalisasi #Urbanisasi #PembangunanBerkelanjutan
Kategori: Pembangunan Perkotaan, Teknologi, Kebijakan Publik